Sabtu, 01 November 2014

PERUSAHAAN ADIDAS

Devi Fitriani
1EB21
22214818


PROFIL ADIDAS

Adidas mempunyai komitmen untuk memproduksi peralatan olahraga untuk beberapa atlet dalam olahraga "pinggiran", seperti lompat jauh yang atletnya bernama Dick Fosbury melompat dengan memakai sepatu buatan Adidas. Dalam Final Piala Dunia tahun 1970-an, pada saat Jerman mengalahkan Belanda pada partai akhir dengan kedudukan 2-1, pemain Jerman Franz Beckenbauer memakai Adidas pada saat acara penobatan.

Sepeninggal Adi Dassler pada tahun 1980-an, istrinya Kathe dan anaknya kemudian mengambil alih perusahaan. Pada tahun 1990-an, di bawah kepemimpinan CEO Robert Louis-Dreyfus, Adidas semakin berkembang menjadi sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis penjualan perusahaan. Seiring dengan hal tersebut, pada tahun 1995 Adidas mulai "go public" dengan mencatatkan sahamnya untuk pertama kali di Bursa Efek Frankfurt dan Paris.

Pada tahun 1996, Adidas menjadi produsen bagi 6.000 atlet di 33 negara dalam Olimpiade. Atlet-atlet tersebut kemudian berhasil meraih 220 medali, termasuk 70 medali emas. Dengan hal tersebut membuat penjualan produk Adidas semakin bertambah sebesar 50%.

Pada bulan Desember 1997, perusahaan ini mengakuisisi Salomon Group dengan merek TaylorMade, Mavic dan Bonfire. Dengan hal tersebut, perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi adidas-Salomon AG. Pada tahun 2000 dengan manajemen baru, perusahaan semakin berusaha untuk terus mengembangkan perusahaan dengan program Pertumbuhan dan Efisiensi.

Salomon Grup yang terdiri dari Salomon, Mavic, Bonfire, Cliché dan Arc’Teryx kemudian dijual ke Amer Sport pada bulan Oktober 2005. Sehingga Adidas Grup terfokus untuk produksi sepatu atletik dan pakaian olahraga serta kategori golf yang semakin tumbuh. Dengan hal tersebut, nama perusahaan kemudian berganti kembali menjadi adidas AG pada bulan Mei 2006.

Dengan penutupan transaksi Reebok yang terjadi pada tanggal 31 Januari 2006 menandai babak baru dalam bisnis adidas Grup. Adidas Grup kemudian mengakuisisi merek sepatu terkemuka di dunia tersebut. Dengan penggabungan dua merek sepatu terkenal di dunia yang sudah teruji kualitasnya tersebut semakin memberi keuntungan bagi perusahaan sendiri.

Pada bulan November 2010, adidas Grup meluncurkan rencana bisnis strategis 2015 yang bernama "Route 2015". Rencana ini merupakan rencana yang paling komprehensif yang pernah dibuat yakni menggabungkan semua merek, cabang penjualan, dan fungsi Grup secara global. Tak berhenti sampai di sana, pada tanggal 3 November 2011, perusahaan kembali mengakuisisi Five Ten yang merupakan pelopor merek dalam pasaran luar untuk olahraga luar ruangan.

adidas tidak pernah berhenti memberikan terobosan terbaru untuk produknya. Pada tahun 2013 adidas mengeluarkan produk terbarunya yang revolusioner. Produk tersebut kemudian diberi nama Energy Boost yang menggunakan teknologi bantalan yang menyediakan pengembalian energi tertinggi dalam berlari. Produk ini sangat inovatif khusus buatan adidas untuk  memanjakan konsumennya.













                 By : http://profil.merdeka.com/mancanegara/a/adidas/

SEJARAH ADIDAS

 AdidasLogo Adidas yaitu gambar visual tiga balok miring yang menanjak. Gambar tanjakan diartikan sebagai rintangan yang akan selalu ada dan akan selalu semakin tinggi, sehingga harus pantang menyerah untuk mengatasinya.


Perusahaan Adidas Didirikan di Kota Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dasslerdi ruang cuci milik Ibunya.
Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil.
Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan 'Dassler Brothers OGH' yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.

Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade.
Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.

Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendaftarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.

Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk adidas.
Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga pada tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali.
Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu.
Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket, dll) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay).
Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin, dll).
Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.

Saat ini, Adidas memiliki tiga brand anak: The Originals Adidas-yang dikenal sebagai Heritage Line, Adidas Performance- Produk untuk atlit kelas atas, dan Adidas Y-3-yang merupakan kolaborasi dari olahraga dan fashion dengan desainer Yohji Yamamoto.

  
    
                                    

By : http://www.kaskus.co.id/thread/519e3b2f562acf1837000000/sejarah-awal-mula-berdiri-perusahaan-adidas

Contoh contoh yang di pruduksi oleh adidas

 
MODAL PERUSAHAAN ADIDAS


sebelumya memperoleh informasi tempat belajar dari Brosur – Brosur, Koran, dan Majalah. menjadikan Toko sepatu ini yang sementara mampu bersaing dan tumbuh kembang dengan sehat dan menjadi Toko terkemuka di bidang Bisnis dengan mengutamakan Pelayanan purna jual yang terbaik untuk Konsumen. C. Misi  Menghasilkan laba yang sangat besar  Mampu meyediakan berbagai macam sepatu untuk kebutuhan konsumen.  Mampu menjalin hubungan dengan Toko – Toko sepatu yang disekitar kita. Analisa peluang usaha Dengan membuka usaha ini maka peluang saya sangatlah besar sebab para Siswa dan Siswi maupun Masyarakat umum sangat membutukan sepatu. Marketing mix ( up ) 1. Produk yang saya tawarkan berbagai macam sepatu yang bermerek, berkualitas dan, mutu tinggi. 2. Harga Harga yang saya tawarkan cukup murah yaitu antara 80.000 sampai 90.000 per sepatu. 3. Tempat Tempat yang saya dirikan toko ini yaitu sangat strategi, yaitu dekat dengan pasar, lalu lintas ramai dan lain – lain. 4. Promosi  Audio adalah dapat didengar  Visual adalah dapat dilihat  Audio visual adalah dapat di dengar dan dilihat Dari ketiga alat promosi diatas, yang sata pilih adalah audio dan visual.
  • 3. D. Perhitungan Modal dan Harga Jual Modal awal = Rp. 20.000.000 Biaya pengeluaran / bulan Pembelian sepatu Rp. 17.000.000 - 3 lusin Sepatu Adidas = Rp. 4.500.000 - 2 lusin Sepatu Speck = Rp. 3.000.000 - 3 lusin Sepatu Dalas = Rp. 3.000.000 - 2 lusin Sepatu Puma = Rp. 2.000.000 - 1 lusin Sepatu al Star = Rp. 1.000.000 - 2 lusin Sepatu Ardiles = Rp. 2.000.000 - 2 lusin Sepatu Anak – Anak = Rp. 1.500.000 Jumlah = Rp. 17.000.000 - Biaya Pengiriman = Rp. 500.000 - Biaya Promosi = Rp. 300.000 - Biaya Listrik = Rp. 200.000 - Sewa Bangunan = Rp. 1.000.000 - Gaji Karyawan (1 ) = Rp. 600.000 - Biaya Lain – Lain = Rp. 400.000 Jumlah Rp. 3.000.000 Total Rp. 17.000.000 Rp. 3.000.000 Rp. 20.000.000 E. Perhitungan Laba / Rugi Diprediksi keuntungan yang saya dapat / peroleh adalah 50 % = Rp. 17.000.000 x 50 = Rp. 8.500.000 100 Jadi laba yang saya peroleh / bulan adalah = Rp. 8.500.000 – 3.000.000 = Rp. 5.500.000
    by:http://www.slideshare.net/septianraha/proposal-membuka-usaha-toko-sepatu



1 komentar:

  1. izinkan saya berbagi beberapa hal bagus dengan Anda di blog indah Anda. saya dapat membeli properti dengan bantuan dari mr pedro dan tim perusahaan pinjamannya dengan cepat merespons dan karena ini adalah pertama kalinya saya mendapatkan pinjaman untuk membeli properti, dia dapat membantu saya menjalani proses pinjaman. itu adalah pengalaman hebat bekerja dengan pemberi pinjaman pinjaman yang baik dan baik hati. saya harap Anda tahu betul jika Anda mencari pinjaman untuk membeli properti atau mendanai tujuan bisnis maka pesan ini untuk Anda akan dapat membantu Anda dengan proses seperti itu di sini alamat email detailnya: pedroloanss@gmail.com & whatsapp teks: +18632310632

    BalasHapus